Karena mereka tak pernah tau. Kenapa aku menyukainya, menyukai caranya berpikir, caranya memandang seseorang dengan rendah, caranya melihat seseorang dengan sudut pandang yang berbeda, caranya mengoleskan mentega di perut roti, caranya menulis, berjalan, membeli sebotol minuman, mengerjakan soal, dan yang lainnya. Mereka tak pernah tau; dan bisa jadi memang tidak ingin tau.
Kau pun tak perlu tau yang sebenarnya; kenapa aku menyukainya.
Kau pun tak perlu tau jua yang kupikirkan, sebelum bertemu dengannya, setelah betemu dengannya, dan hari-hari super menyenangkan yang kujalani bersamanya.
"Can't stop. The urges begin to merge together, dissolved together; like a storm that stirred up sentimental argument. Can't forget the floating silver flower in the sky, gather the scattered pieces. I wait for you, break this empty dream, 'till the end."
...tetapi aku berharap dia tau.
hai broh.. piye kabare?
ReplyDeletelagi curhat nih ceritanya?